Cinderella’s Bad Ending
Tokoh:
Narator
Cinderella
Ibu Tiri
Saudara Tiri 1
Saudara Tiri 2
Ibu Peri
Pangeran
Pengawal
Narator :
Harap perhatian, Bioskop Sen3petal segera dimulai, masing – masing pemimpin pasukan menyiapkan pasukannya.
(Cinderella, Ibu Tiri, dan kedua
saudari tirinya masuk (mematung))
Narator :
Pada zaman dahulu, hiduplah seorang gadis yatim piatu yang malang bernama
Cinderella. Dia tinggal bersama Ibu Tiri, dan dua saudari tirinya yang kejam.
Hidupnya sangaaat menderita. Akankah Cinderella menemukan kebahagiaannya? Anda
penasaran? Karena itu, saksikan terus Cinderella’s bad ending… (Keluar)
Ibu Tiri :
Eh Cinderella! Kalau kerja tuh yang bener! Ngepel lantai segitu aja dari tadi
nggak siap –siap?!!
S. Tiri
: Iya! Dasar lelet!!
Ibu Tiri :
Nanti habis ngepel, kamu jangan lupa nguras sumur! Ngerti?!
Cinderella :
I…i…i…i…iya ma…
S. Tiri 1 : Eh, nggak usah
sok – sok gagap deh! Sok dramatis banget! Emang sinetron… dramatis?!!
S. Tiri 2 : Terus nanti
habis nguras sumur, jangan lupa bersihin kandangnya si Manis ya!
S. Tiri 1 : Tapi hati – hati
ya! Katanya sih… si Manis itu suka makan orang!
S. Tiri 2 : Ya iyalah…!
Secara gitu, si Manis kan harimau!
Bertiga : Ha…ha…ha… Yuuu’…
(Ibu Tiri, dan kedua saudara tiri
Cinderella pergi meninggalkan ruangan)
Cinderella :
Kenapa sih hidup aku tuh selalu menderita… Hiks…hiks…hiks… (Sambil berlalu)
(Ibu tiri, dan kedua saudara tiri
Cinderella berada di dalam ruangan, lalu Cinderella masuk ke ruangan
(mematung), Narator masuk)
Narator : 3 jam 24 menit 51 detik
kemudian… Setelah Ciderella menyelesaikan semua tugas yang diberikan oleh Ibu
Tiri dan dua saudari tirinya, dia pergi menemui mereka. (Keluar)
Ibu Tiri :
Gimana?! Sudah siap semuanya?!
Cinderella : Sudah Ma…
S. Tiri 1 :
Awas kalau masih ada yang kotor!
S. Tiri 2 :
Iya, awas kamu!
(Pengawal dan Pangeran masuk ke
ruangan (semua mematung). Narator masuk)
Narator :
Tiba-tiba seorang Pangeran… Mmm… Yang menurut buku cerita Cinderella yang kami
baca… SANGAT TAMPAN… Beliau datang ke rumah Cinderella bersama Pengawalnya.
(Keluar)
Pengawal :
Yang Mulia Pangeran Muda datang!
Ibu Tiri :
(Memberi hormat bersama ketiga anaknya) Maaf Yang Mulia Pangeran. Ada perlu apa
Pangeran datang jauh – jauh kemari?
Pangeran :
Maksud kedatangan saya kemari adalah… Lanjutkan Pengawal!
Pengawal : Mmm… Baik
Yang Mulia! Maksud kedatangan kami ke mari adalah untuk memberitahukan bahwa,
nanti malam akan diadakan pesta dansa di istana. Pesta diselenggarakan dari
pukul 10.00 malam sampai dengan pukul 01.00 dini hari. Pesta itu dibuat untuk
mencari calon istri bagi Pangeran. Karena itu, diminta bagi seluruh gadis di
kerajaan ini untuk mengikuti pesta tersebut. Demikianlah.
Ibu Tiri :
Jadi, anak-anak saya boleh ikut, Pangeran?
Pangeran : Of course Madam! Yah
saya rasa cukup, kalau begitu saya permisi dulu ya. Dadah…Bye…bye…! (Pergi
sambil melambaikan tangan)
Ibu Tiri :
Silakan Pangeran. Terimakasih ya Pangeran… (Bersama kedua anaknya)
(Pangeran keluar dari ruangan
bersama pengawalnya. Narator masuk)
Narator :
Mondar-mandir, mondar-mandir, Cabe deh… Huh… Setelah pangeran yang luar biasa
tampan itu pergi, Cinderella menemui ibu tiri dan kedua saudari tirinya. Apa
yang akan dia lakukan? Hmm… Sebenarnya saya rasa pemirsa sudah tahu, tapi yah…
Tonton aja lah… (Keluar)
S. Tiri
: Yees…!
S. Tiri 1 :
Ya ampun…! Aku udah nggak sabar banget buat pesta dansa nanti malam…!
S. Tiri 2 :
Iya aku juga…! Pokoknya aku bakalan dandan habis – habisan buat pesta dansa
nanti malam.
Ibu Tiri :
Ya, dan setelah pesta dansa itu, salah satu dari kalian berdua akan jadi istri
Pangeran…! Yeee…! (Bersama – sama sambil tepuk tangan)
Cinderella :
Hmm… maaf Ma, Ella boleh ikut ke pesta nggak Ma…?
Ibu Tiri :
Haah?! Mau ikut ke pesta?! Ya jelas nggak boleh lah!!
S. Tiri 1 :
Iya, berani – beraninya mau ikut ke pesta! Nggak pantes tau!!
S. Tiri 2 :
Nanti kalau kamu ikut, dikirain gembel lagi! Makanya ngaca dong!
Ibu Tiri :
Daripada minta yang nggak – nggak, mendingan sekarang kamu bantuin kami siap –
siap buat pesta nanti malam! (Pergi bersama kedua anaknya, diikuti Cinderella)
(Ibu tiri, dan kedua saudara tiri
Cinderella sudah berada di dalam ruangan. Cinderella masuk (mematung). Narator
masuk)
Narator :
Pada malam harinya… Ibu tiri dan kedua saudari tiri Cinderella bersiap-siap
untuk pergi ke istana dengan mobil BMW mereka. KATANYA… (Keluar)
Ibu Tiri :
Nah sekarang sudah siap semuanya! Kalian cantik – cantik banget sayang!
S. Tiri
: Ya Iya dunks!
Ibu Tiri : Nah Cinderella, kamu
jaga rumah yang bener ya!
Cinderella :
Iya Ma…
S. Tiri :
Da…da… Cinderella…! (Pergi sambil melambaikan tangan).
Cinderella : (Duduk) Yah, seperti
biasa di cerita Cinderella bakal ada Ibu Peri yang akan datang membantu, jadi
tenang aja…
(Ibu Peri masuk ke ruangan sambil
berputar – putar ala penari balet)
Cinderella :
Tuh kan bener… Tapi kok kurang meyakinkan ya…?
Ibu Peri :
Aduh, pusing beneran… (Diam sejenak) Huh, ingat… wibawa… Hmm… Cinderella, aku
adalah Ibu Peri yang akan membantumu mengatasi semua permasalahanmu.
Cinderella :
Ah, yang bener Ibu Peri?? Gimana caranya?
Ibu Peri : Oh, caranya
gampang sekali, cukup ketik REG spasi IBU PERI, kirim ke 1234. SMS yang kamu
dapat langsung dari HP saya. Ditunggu ya!
Cinderella :
Aah, serius dong Ibu Peri!
Ibu Peri : Ya pakai magic
dong! Gimana sih?! Namanya juga Ibu Peri… Ya sudah, sekarang kamu ceritakan ke
saya semua masalah yang melanda dirimu.
Cinderella :
Baiklah Ibu Peri, cerita ini dimulai sebelum saya lahir. Waktu itu ibu saya…
Ibu Peri :
Sebelum lahir?? Eh tunggu, ceritanya itu nggak usah panjang-panjang. Pokoknya
ceritanya itu singkat, padat, dan jelas.
Cinderella :
Ooo gitu, ngobrol dong! Begini Ibu Peri, hidup saya itu sangat menderita. Ibu tiri
dan kedua saudara tiri saya itu selalu menyiksa saya. Dan malam ini ada pesta
dansa di istana… Tapi mereka melarang saya ke sana karena penampilan saya ini…
Hiks…hiks…
Ibu Peri : Hiks…hiks…
Karena di naskah disuruh terharu… Saya juga jadi terharu… (Sambil mengelap
matanya dengan baju Cinderella) Baiklah, kalau begitu saya akan langsung mulai
dengan memberi kamu gaun yang bagus. Kita mulai prosedur yang pertama… Bim
salabim abrakadabrah…!
Cinderella :
(Membuka mata) Lho, kok nggak berubah sih Ibu Peri…
Ibu Peri :
Sabar dong… (Pergi ke belakang Cinderella, mengambil kotak berisi gaun dan
peralatan make over) Nah ini dia! (Sambil memberikan kotak tersebut) Di kotak
ini semuanya lengkap, ada gaun, lipstick, bedak, eye’s shadow, pokoknya lengkap
deh…!
Cinderella :
Kirain habis dibacain manteranya langsung blek! Kepasang semua…
Ibu Peri :
Ssstt! Jangan banyak komentar! Sekarang kamu mau apa lagi? Semuanya, saya beri.
Cinderella :
Saya mau… mobil, plus sopir sama bodyguardnya buat pergi ke istana.
Ibu Peri :
Oh… itu mah easy…! Tapi sebelumnya, tolong kamu bawakan tikus sama labu ya.
Cinderella :
Ok. (Lalu kembali sambil membawa tikus dan labu) Ni dia Ibu Peri!
Ibu Peri :
Nah, mantep nih! (Lalu meletakkan labu dan tikus itu di lantai) Sekarang kita
mulai ya! Bim salabim abrakadabrah…!
Cinderella :
Ah, nggak terjadi apa – apa Ibu Peri?!
Ibu Peri :
Iih, ni anak nggak sabaran ya! (Lalu mengambil sesuatu di samping labu) Tadaa!
(Lalu memberikan sebuah kunci pada Cinderella)
Cinderella :
Waah… Ini pasti kunci mobil ya Ibu Peri…! Sekarang mobilnya ada dimana Ibu
Peri? Di luar ya? Aduh, makasih ya Ibu Peri…!
Ibu Peri :
Siapa bilang itu kunci mobil? Itu mah kunci rumah kamu. Nanti kan kamu mau
pergi, otomatis rumahnya kan ditinggal. Kalau rumahnya nggak dikunci, terus ada
maling, gimana?? Ribet kan urusannya…! Makanya saya kasih kamu tu kunci, supaya
kamu nggak lupa! Gitu…
Cinderella :
Lah, jadi tu labu sama tu tikus buat apaan?
Ibu Peri :
Saya mau bikin kolak labu nanti. Daripada beli, kan mendingan minta sama kamu.
(Sambil meletakkan labu itu ke atas meja, lalu mengambil tikus) Kalau yang ini,
buat dijadiin peliharaan di rumah.
Cinderella :
Yah, kirain tu labu mau dijadiin mobil… tikusnya dijadiin sopir… Ni bajakan nih
cerita Cinderellanya mah! Ya sudahlah! Jadi saya pergi ke istananya naik apa?
Ibu Peri :
(Merogoh sakunya) Nih! (Sambil memberi selembar uang pada Cinderella)
Cinderella :
Lima ribu? Buat apaan?
Ibu Peri :
Kamu pergi ke istana naik angkot, itu ongkosnya…!
Cinderella :
Naik angkot?!
Ibu Peri :
Iya. Kan lengkap tuh, mobil, sopir, plus bodyguardnya alias kernetnya. Eh nanti
ongkosnya jangan lupa diganti ya!
Cinderella :
Udah nyuruh naik angkot, ongkosnya minta diganti pula… Gimana sih ni Ibu Peri…
Ibu Peri :
Ah jangan banyak komen ah! Ya udah, sekarang tugas saya sudah selesai kan??
Cinderella :
Eh, tunggu dulu Ibu Peri! Sepatu saya gimana? (Sambil menunjukkan kakinya)
Ibu Peri :
Oh iya, sori, ayam forget. Baiklah… Bim salabim abrakadabrah…!
Cinderella :
Nggak terjadi apa – apa lagi?!
Ibu Peri : Shut up ah!
(Lalu mengambil sebuah kotak berisi sepatu di belakang Cinderella) Nih… (Sambil
memberikan kotak tersebut pada Cinderella)
Cinderella :
Waah… Kotaknya aja udah bagus banget, gimana isinya ya… (Lalu membuka kotak
itu) Hah?! (Lalu mengangkat sepatu dari dalam kotak itu) Kok sepatu kayak
ginian sih Ibu Peri?! Warnanya item lagi… Ini mah sepatu sekolah…!
Ibu Peri :
Emangnya kenapa?
Cinderella :
Ya ampun Ibu Peri… (Lalu mengambil sebuah buku dan meniup debu yang ada di
atasnya) Haatsyi… haatsyi…
(Narator masuk)
Narator :
Anda terserang gejala flu?
Cinderella :
Uhuk… uhuk…
Narator :
Disertai batuk? Kalau begitu, anda wajib minum OBH Combi Flu dan Batuk! (Sambil
menunjukkan sebotol obat) Dijamin flu dan batuk anda langsung lewat… Ingat
ingat! Ting. (Sambil mengedipkan mata bersama Ibu Peri)
(Narator keluar)
Cinderella :
Ini ya Ibu Peri. (Sambil menunjukkan buku cerita Cinderella) Di buku ini
diceritakan bahwa Cinderella itu pergi ke pesta dengan menggunakan sepasang
sepatu kaca…!
Ibu Peri : Oh gitu toh… Saya
baru tahu ceritanya… Yah mau gimana lagi lah… Daripada kamu nyeker ke istana?!
Cinderella :
Ya tapi kan… Ah ya udah deh!
Ibu Peri : Baiklah,
sekarang tugas saya disini sudah selesai. Oh ya, ingat! Kamu harus kembali ke
rumah jika sudah tepat pukul 12.00 malam! Kalau tidak, semua sihir itu akan
lenyap, Ok?!
Cinderella :
Hah?! Jam 12.00 malam?! Sekarang aja udah jam setengah 12 malam?! Terus
ditambah waktu perjalanan kesana… Mana cukup waktunya Ibu Peri?!
Ibu Peri :
DL!!! Ya udah, saya pergi dulu ya! (Berputar ala penari balet) Oh iya, lupa!
(Berputar lagi ke arah Cinderella) Saya lupa ngasih tagihan pembayaran ini ke
kamu. (Sambil memberikan tagihan itu ke Cinderella)
Cinderella :
Tagihan apa nih?
Ibu Peri :
Ini tagihan untuk pembelian baju, make up, sama sepatu.
Cinderella :
Jadi semuanya itu nggak gratis?!
Ibu Peri :
Hari gini gratis?! Hello!! 2013 neng!! Cabe deh… Mahal book… Alah… Udah ya,
dadah…! (Berputar)
Cinderella :
Yah kalau gitu mah sama aja bohong…! Iih…!
(Cinderella keluar, Narator
masuk.)
Narator :
Di cerita dikatakan bahwa kedatangan Ibu Peri memberikan secercah harapan pada
Cinderella... Hmm… Apa iya? Ya sudahlah… Kita lanjut ke istana… Guys! Come in!
(Pangeran, Pengawal, Ibu Tiri dan kedua anaknya masuk dan langsung mematung)
Akankan Cinderella menemukan kebahagiaannya? Penasaran? Karena itu saksikan
terus Cinderella’s Bad Ending… Dan jangan lupa kalau anda terserang gejala flu
disertai batuk, minum OBH Combi Flu dan Batuk! (Sambil menunjukkan sebotol
obat) Dijamin flu dan batuk anda langsung lewat… Ingat ingat! Ting. (Sambil
mengedipkan mata bersama Ibu Peri yang masuk, lalu keluar bersama sambil
berputar)
Pangeran :
(Sedang mencari kutu di kepala, lalu memasukkannya ke dalam mulutnya) Hmm… Yang
ini rasanya gurih lho pengawal. (Pengawal sedang memijit pundak Pangeran)
Pengawal :
Wah, enak dong Pangeran?
Pangeran :
Iya dong, kamu mau ngicipin?
Pengawal :
Ah, nggak usah repot – repot Pangeran. Pangeran ini baik sekali lho, sampai –
sampai kutu aja ditawarin.
Pangeran :
Harus dong. Ini rahasia ketampananku. Yakin kamu nggak mau?
Pengawal :
Yakin Pangeran. Terima kasih. Hmm… Ngomong – ngomong Pangeran, kok Pangeran
nggak berdansa sama para tamu sih?
Pangeran :
Lihat nih! (Sambil menunjukkan jempol kakinya yang bengkak)
Pengawal :
Gilak! Gede banget Pangeran… Ck… ck…ck… Kok bisa Pangeran?
Pangeran :
Mereka semua itu pada nggak bisa dansa, jempol saya ke – injek terus. Jadi
kayak gini deh…
Pengawal :
Mereka yang nggak bisa atau Pangeran yang nggak bisa??
Pangeran :
Dua – duanya.
Pengawal :
Ya pantes kalau gitu…
(Cinderella masuk sambil terengah
– engah. (Para tamu berbisik – bisik))
Cinderella :
Hosh… hosh…
Pengawal :
Wuih, gilak! Tu cewek cantik banget Pangeran!
Pangeran :
Iya. Saya samperin dulu ya Pengawal.
Pengawal :
Iya Pangeran.
Pangeran :
Wahai gadis yang cantik, siapa gerangan namamu?
Cinderella :
Nama saya… (Tiba – tiba jam berdentang 12 kali dan menunjukkan tepat pukul
12.00 malam) Aduh, sialan! Gara – gara angkotnya tadi mogok jadi telat deh!
Hmm… maaf ya Pangeran, tapi saya harus pergi… (Lalu berlari ke arah pintu
keluar)
Pangeran :
Tapi…
Cinderella :
(Berusaha melepaskan sepatunya) Iih, kok nggak lepas – lepas sih?! (Melepaskan
salah satu sepatunya lalu kembali ke tempat Pangeran dan memberikannya pada
Pangeran) Ini Pangeran.
Pangeran : Hei! Tunggu dulu!
Huh… (Lalu mengendus sepatu itu) Ih, gilak! Cantik – cantik sepatunya bau
banget! Pengawal!
Pengawal :
Baik Pangeran! (Memakai sarung tangan, lalu memasukkan sepatu itu ke dalam
kantong plastik)
Pangeran :
Saya harus menemukan gadis itu…
(Pangeran dan Pengawal keluar.
Ibu Tiri, dan kedua anaknya duduk. (Mematung) Narator masuk.)
Narator :
Keesokan harinya, karena begitu penasaran dengan pemilik sepatu yang bau itu…
Maka Pangeran dan Pengawalnya pergi mencari si pemilik sepatu yang bau itu dari
rumah ke rumah. Hingga akhirnya mereka sampai ke rumah Cinderella.
(Keluar)
S. Tiri 1 :
Kira – kira cewek yang kemarin itu siapa ya?
S. Tiri 2 :
Tau deh…
Bertiga :
Huh…
(Cinderella masuk sambil membawa
minuman. Ketiganya langsung meminum minuman itu. (Serempak) Pangeran dan
Pengawal masuk)
Pengawal :
Yang Mulia Pangeran Muda datang!
Ibu Tiri :
(Memberi hormat bersama ketiga anaknya) Maaf Yang Mulia Pangeran. Ada perlu apa
Pangeran datang jauh – jauh kemari?
Pangeran :
Maksud kedatangan saya kemari adalah… Lanjutkan Pengawal!!
Pengawal :
Beuh… Baiiik Yang Mulia! Maksud kedatangan kami kemari adalah untuk mencari
gadis yang memiliki ukuran kaki yang sama dengan sepatu yang kami bawa ini
(Sambil menunjukkan sebuah sepatu). Dan gadis itu akan menjadi istri sang
Pangeran. Demikian.
Pangeran :
Begitulah, jadi silakan anak – anak ibu mencoba memakai sepatu ini.
S. Tiri :
Yeess!! Aku duluan… Aku duluan…! (Sambil menarik – narik sepatu itu)
Ibu Tiri :
Eeh! Kalian jangan kelahi! Sekarang kakak yang nyoba duluan, habis itu baru
adik!
S. Tiri 1 :
Weeek! (Sambil mejulurkan lidah ke adiknya)
S. Tiri 2 :
Iih, nggak adil!
S. Tiri 1 :
Iih, susah banget sih! (Sambil berusaha memasukkan kakinya ke dalam sepatu itu.
Ah, kekecilan nih!
Pengawal :
Teet! Maaf, anda kurang beruntung. Coba lagi lain waktu. Next!
S. Tiri 2 :
Kasian deh loe! (Mengejek kakaknya, lalu dia memasukkan kakinya ke dalam sepatu
itu) Yes, pas… pas…!
Pengawal :
(Melihat ke sepatu itu) Bohong! Sepatunya kebesaran! Maaf, anda nggak tahu
diuntung! Jangan coba lagi lain waktu! Next!
Ibu Tiri :
Kalau mereka nggak berhasil, berarti saya dong peserta selanjutnya!
Pangeran :
Enak aja! Udah tua nyadar dong! Peserta selanjutnya ya gadis itu! (Sambil
menunjuk Cinderella)
Cinderella :
Saya, Pangeran?
Pangeran :
Ya iyalah… (Lalu Cinderella mencoba memakai sepatu itu)
Pengawal :
Yak! Pas Pangeran! Inilah dia calon istri Pangeran Muda!
Cinderella :
Yeeee!! Weekk!! (Menjulurkan lidah ke Ibu Tiri dan kedua saudari tirinya)
Bertiga :
Haah???? Kok bisa ?? Yaaah… (Terduduk)
(Ibu Tiri dan kedua anaknya
keluar, Pangeran, Pengawal dan Cinderella tetap di dalam. (Mematung) Narator
masuk.)
Narator : Apakah setelah
ini Cinderella’s Bad Ending akan berakhir Happy Ending? Anda penasaran? Saya
juga… (Keluar)
Pangeran :
Nah Cinderella, ini dia rumah barumu. Rumah baru kita!
Cinderella :
Waah, bagus banget Pangeran! Tadi itu halamannya berapa luasnya Pangeran?
Pangeran : Yaa, sekitar 10
hektaranlah. Nah Cinderella, sekarang kamu kerjakan tugas kamu ya! (Sambil
memberikan sapu dan kain lap)
Cinderella :
Tugas? Maksudnya apa Pangeran?
Pengawal :
Jadi Tuan Putri ini belum paham juga ya? Begini, sebenarnya Pangeran itu
mencari istri yang bisa melayani Pangeran dalam segala hal, misalnya menyapu,
mengepel atau nyabut rumput gitu.
Cinderella :
Lho, emangnya disini nggak ada pembantu apa?
Pangeran : Karena krismon, semua
pembantu disini saya PHK, dan lagi mereka nuntut gaji yang lebaaayyy. Nah,
kalau istri kan nggak perlu digaji…
Cinderella :
Jadi disini saya mesti nyapu, terus nyabut rumput di halaman yang luasnya 10
hektar itu?!
Pengawal :
Lebih tepatnya sih 11 hektar Tuan Putri.
Cinderella :
Kurang ajar!! Kalau gitu mah mendingan saya di rumah yang lama daripada disini!
(Berlari keluar)
Pangeran :
Ehh!! Jangan pergi!! (Mengejar Cinderella bersama Pengawal, Narator masuk)
Narator :
Demikianlah cerita Cinderella’s Bad Ending. Dan akhirnya Cinderella hidup
menderita selamanya… Hmm… Cerita yang aneh…